Pada hari Ahad, tanggal 23 Juli 2023, Pusat Pendidikan Tahfizh Qur’an (PPTQ) Markaz Huffadz Indonesia (MHI) menyelenggarakan acara Liqa Maftuh yang bertujuan untuk memperkenalkan program pendidikan dan pembinan di lembaga tersebut kepada wali santri baru untuk tahun ajaran 2023/2024. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan dihadiri oleh semua santri dan wali santri baru.
Ustadz Hamdani Aboe Syuja’, sebagai narasumber pertama, memberikan penjelasan tentang sistem pendidikan dan kurikulum yang diadopsi oleh PPTQ Markaz Huffadz Indonesia. Dalam penjelasannya, Ustadz Hamdani mengungkapkan bahwa MHI menerapkan konsep kurikulum Mandiri yang terintegrasi, diberi nama “Integrated Tahfidz Curriculum (ITC)”. Kurikulum ini mencakup empat pilar utama, yaitu Tahfidz Al-Quran, Mapel Ilmu Syariah, Mapel Ilmu Umum, dan Life Skill (Kecakapan hidup).
Masa pendidikan di MHI berlangsung selama 3 tahun, dengan fokus pada jenjang SMP. Ustadz Hamdani juga membagikan rincian persentase penerapan kurikulum untuk setiap tahunnya. Tahun pertama, siswa akan mendapatkan pembelajaran Tahsin dan Tahfidz Al-Quran sebesar 70%, serta Mapel Ilmu Syariah sebesar 30%. Tahun kedua, proporsi penerapan Tahfidz Al-Quran menurun menjadi 60% dan Mapel Ilmu Syariah menjadi 40%. Sementara di tahun terakhir, siswa akan mendapatkan porsi 30% untuk Tahfidz Al-Quran, 30% untuk Mapel Ilmu Syariah, dan 40% untuk Mapel Ilmu Umum.
Ummu Hamzah, sebagai narasumber kedua, membahas mengenai kesantrian dan kewalisantrian, serta urusan keuangan di PPTQ Markaz Huffadz Indonesia. Penjelasan dari Ummu Hamzah memberikan gambaran lebih jelas tentang kehidupan santri di lingkungan pondok, serta tata kelola keuangan yang transparan dan terukur.
Acara ini diselenggarakan dengan baik dan menjadi momen yang berharga bagi wali santri baru untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan pendidikan di PPTQ Markaz Huffadz Indonesia. MC acara, Ustadzah Riskiayan, mengisi acara dengan profesionalisme dan keceriaan, membuat suasana menjadi semakin hangat.
Penting untuk dicatat bahwa lulusan dari PPTQ Markaz Huffadz Indonesia akan menerima empat jenis ijazah yang bergengsi, yaitu Ijazah Tahfidz Al-Quran, Ijazah sanad ilmu Tajwid al-Quran, Ijazah Pesantren, dan Ijazah Negara (Paket-B).
Acara Liqa Maftuh ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung selama 20 menit, di mana para wali santri berkesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban dari pihak pengelola PPTQ Markaz Huffadz Indonesia. Hal ini memperkuat hubungan antara lembaga pendidikan dan orang tua siswa serta memberikan kejelasan tentang proses pembelajaran yang akan diikuti oleh wali santri baru.
Dengan adanya acara Liqa Maftuh ini, diharapkan para wali santri baru dapat lebih siap dan mendukung proses pendidikan anak-anak mereka di PPTQ Markaz Huffadz Indonesia untuk tahun ajaran 2023/2024 yang akan segera dimulai. (MHI)